Unity by Unity: Membantu Industri Fashion Lokal dengan Melakukan Komunitas Independen dan Menerapkan Etos D.I.Y Serta Visi Besar Ardila Ramadhan

Jakarta - Serangan pandemi COVID-19 di tengah-tengah masyarakat membuat segala bentuk pergerakan menjadi terhambar. Selama dua tahun terakhir, kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat berubah secara perlahan, Akses terhadap pendidikan, pekerjaan, hingga pergelarab berbagai macam event tahunan baik lokal maupun internasional, semuanya harus ditunda hingga waktu yang belum bisa ditentukan, Namun, bukan berarti hal tersebut membuat segala aktivitas menjandi berhenti, Seluruh industri masih terus berjalan bahkan berkembang jauh lebih dinamis dibanding biasanya, industri fashion contohnya.

Para pelaku di industri fashion secara tidak langsung dipaksa oleh keadaan untuk bisa memikirkan berbagai macam ide sejauh dan seliar mungkin. Tujuannnya tentu tidak lain dan tidak bukan supaya mereka bisa terus bertahan di industri yang selalu berubah secara cepat dan tidak bisa ditebak ini. Salah satu ide yang tercipta selama masa pandemi ini berlangsung adalah Unity by Unity, sebuah movement baru yang digagas dan dilakukan oleh beberapa pelaku kreatif di Jakarta Selatan yang dipimpin oleh Ardila Ramadhan

Image 1: Ardila Ramadhan

Unity by Unity dan Ide Besar Ardila di Dalamnya

Ide dasar dari Unity by Unity sebenarnya sangatlah sederhana. Membentuk dan menjalankan sebuah komunitas dengan cara mengumpulkan teman-teman terdekat ke dalam sebuah acara dengan berbagai macam aktivasi di dalamnya yang berfokus pada penjualan pakaian ciptaan brand-brand lokal. Goal terbesar dari Unity by Unity adalah menciptakan pemeran fashion independen yang bisa diikuti oleh semua kalangan. Ardila yang juga merupakan pemilik dan managing director  dan salah satu brand fashion terbesar di Jakarta- Dominate Jakarta memiliki visi untuk mewadahi brand-brand kecil atau UMKM yang bergerak di bidang fashion agar bisa berjualan di sebuah pameran tanpa harus takut terkena potongan biaya pendaftaran yang biasa terjadi pada pameran-pameran fashion lainnya.

Hal ini bukan tanpa alasan, Ardila yang merupakan lulusan Universitas Interstudi jurusan Jurnalistik ini memiliki ketertarikan terhadap industri fashion sejak masih duduk di bangku perkuliahan. Melalui Dominate Jakarta dan Unity by Unity, ia bertekad untuk memajukan industri fashion Indonesia agar bisa mengejar atau bahkan setara dengan industri fashion di negara-negara maju seperti Jepang, Amerika, Inggris, ataupun Italia.

Q: Boleh jelaskan mengapa etos D.I.Y sangat berperan penting bagi keberlangsungan Unity by Unity?
A: Buat saya, etos D.I.Y ga cuma berperan penting bagi Unity by Unity aja, tapi untuk seluruh aspek kehidupan. Karena gimanapun juga, at the end of the day, cuma diri kita sendiri yang bisa ngelarin segala bentuk permasalahan yang dateng ke diri kita. Tapi kalo balik lagi ngomongin Unity, tentu etos tersebut sangat berguna karena saya bisa mengeksekusi segala bentuk ide-ide liar saya dan team ke dalam event tersebut tanpa harus mikirin persetejuan dari sponsor.

Sejak dicetuskan dan diadakan pertama kali pada tahun 2021, sejauh ini Unity by Unity telah dilakukan sebanyak tiga kali di Dominate HQ yang berlokasi di Kramat Pela dan dinilai sukses karena berhasil mendatangkan estimasi total pengunjung sebanyak 200 orang ke dalam sebuah lokasi yang luasnya tidak lebih besar dari satu lapangan basket. Selama proses interview berlangsung, Dila menjelaskan jika kendala utama yang dihadapi adalah menjalankan event tersebut di tengah-tengah situasi pandemi yang segalanya serba dibatasi namun disisi lain harus tetap menarik minat visitor untuk datang.


Image 2: Unity by Unity 2023

Brand Takeover the Music, Special Release Product, Free Snack & Drink hingga Stunning Ride merupakan beberapa dari sekian aktivasi yang menjadi pondasi Unity by Unity untuk menjaga visitor tetap terhibur selama acara berlangsung, Dari sisi bisnis, movement ini juga melakukan showcase rilisan terbaru dari brand-brand asal Jakarta yang terlibat seperti Dominate Jakarta, Stranded Pleasant, Friday League, Voices, Strain, Pacific State, Super Bloom, Snub, Sizeless, Nonplussed, Extra, Kamengski, Perennial, hingga Wondersoul tanpa dipungut biaya. Secara mengejutkan, metode yang dijalankan tersebut ternyata sangat berdampak positif bagi brand-brand yang terlibat baik dari sisi penjualan maupun costumer recognition.

Q: Kenapa Anda memilih untuk tidak memungut biaya bagi brand-brand yang terlibat?
A: Saya ingin memberikan akses serta mempermudah jalan bagi brand-brand fashion di Indonesia untuk bisa lebih dikenal oleh masyarakat dan menghasilkan penjualan tanpa harus takut memikirkan biaya pendaftaran ketika ingin ikut serta dalam sebuah pameran. Terutama bila mempertimbangkan skala dari brand-brand yang masih termasuk dalam kategori  Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), tentu berat bagi mereka untuk ikut ke dalam sebuah pameran. Sehingga, disitulah Unity by Unity hadir.

Image 3: Pengunjung Unity by Unity

Dila juga menjelaskan bahwa menjalankan sebuah acara di dalam situasi sulit seperti saat COVID-19 berlangsung membutuhkan pendeketan yang melibatkan seluruh elemen yang berada di sekeliling kita secara maksimal. Lebih dari itu, ide-ide segar dari berbagai macam referensi yang dieksekusi secara baik pasti akan menghasilkan output yang terlihat penuh dengan nilai-nilai kreatif, Jika melihat dari sisi bisnis proyek jangka panjang, Unity by Unity dapat menjadi "tempat" bagi brand-brand  yang membutuhkan costumer recognition dari berbagai macam kalangan dengan background yang berbeda-beda tentunya. Namun, Dila juga menegaskan , agar kualitas dari brand yang ingin ikut serta harus memenuhi standar kurasi yang telah ditentukan sebelumnya. Hal tersebut dilakukan dalam rangka menjaga kualitas serta nilai eksklusif Unity by Unity itu sendiri.


Muhammad Haleri Wildan

1MA25

10822666

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makanan di food court Aeon mall yang harganya sangat terjangkau

Apa Hal Yang Perlu Dipersiapkan Untuk Membuka Bisnis Coffee Shop

APAKAH KEMUNCULAN TEKNOLOGI HOLOGRAM BISA MEMBANTU MASYARAKAT DI KEHIDUPAN SEHARI HARI?